11/23/2010

MODEL PUSAT SUMBER BELAJAR?

Sebelumnya sayapernah menulis tentang : “Apakah Pusat Sumber Belajar itu?“, tulisan ini ternyata salah satu tulisan yang termasuk paling banyak dibaca dan paling banyak mendapat komentar. Beberapa pembaca, meminta untuk membahas dan memberi contoh lebih jauh tentang pusat sumber belajar ini.

Pusat sumber belajar, by konsep memang sangat dipelrukan dalam suatu lembaga pendidikan. Namun, dalam praktek bentuk dan modelnya bermacam-macam dengan tanpa harus menyebutkan lembaga tersebut sebagai pusat sumber belajar. Di Indonesia juga banyak, sebut sajalah misalnya Sanggar Kegiatan Belajar Masyarakat yang dibina oleh Direktorat Pendidikan Luar Sekolah. Itu adalah salah satu contoh Community Learning Resources Center. atau misalnya Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom), Depdiknas. Itu juga adalah Pusat Sumber Belajar. Bahkan, Pustekkom meng-cover sekolah baik pendidikan dasar, menengah maupun tinggi di seluruh Indonesia.

Nah, dalam tulisan sebelumnya, saya pernah berjanji untuk mengupas sedikit tentang contoh model pusat sumber belajar yang ada sampai saat ini di Amrik sana. Kebetulan bukunya ketemu tuh, hasil surveynya AECT tahun 1987, mudah-mudahan ga kedaluarsa. Tapi, walau demikian dapat kita jadikan inspirasi, toh?

Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa pusat sumber belajar yang ada pada satu institusi tertentu beragam satu sama lain baik dari sisi misi utamanya amupun strutktur organisasinya. Kebanyakan memiliki misi utama dalam pengembangan media pembelajaran, ada juga yang memfokuskan diri pada layanan konsultansi desain pembelajaran, maupun pengembangan media pembelajaran. Apapun bentuknya, memang pusat sumber belajar itu adalah seperti definisi yang pernah saya sampaikan sbeelumnya:

Pusat Sumber Belajar adalah suatu unit dalam suatu lembaga (khususnya sekolah/universitas/perusahaan) yang berperan mendorong efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan (seperti layanan media, pelatihan, konsultansi pembelajaran, dll), fungsi pengadaan/pengembangan (porudksi) media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan, dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

Sebagai contoh, Miami University Audio-Visual Services, menekankan pada layanan konsultasi terutama yang berkaitan dengan desain, pengembangan, produksi serta pemanfaatan media audiovisual untuk pembelajaran baik untuk internal Universitas Miami, maupun klien eksternal. Berbeda dengan Utah State University, universitas negeri tersebut memiliki Pusat Sumber Belajar yang bernama Merrill library and Learning Resources Program (MLLRP). Misi utamanya adalah mendukung iniversitas menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik untuk pembelajaran. MLLRP tersebut memiliki Dividi Desain dan Produksi yan memfokuskan pada media cetak (meliputi layanan grafis, fotografi, percetakan, dan editorial), dan Dividi Telekomunikasi (meliputi layanan siaran televisi, radio dan video). Mungkin sekarang sudah memiliki divisi lain yang menangani masalah penerapan komputer dan internet (e-learning).

Pertanyaannya, apakah ada contoh pusat sumber belajar level sekolah? Yang diceritakan di atas adalah level komunitas masyarakat (seperti sanggar kegiatan belajar masyarakat (SKBM), level agen pemerintah (seperti Pustekkom) dan level perguruan tinggi (Universitas Miami dan Universitas Negeri Utah). Jawabnya ada, tentunya. Di Indonesia yang saya tahu adalah Yayasan Al-Kautsar, memiliki unit khusus yang menangani pusat sumber belajar. Begitu pula dengan Yayasan Sekolah Al-Azhar. Mungkin, sekolah-sekolah lain juga telah memiliki unit yang menjalankan fungsi pusat sumber belajar, tapi namanya bukan pusat sumber belajar. Bisa saja namanya multimedia center atau apa gitu. Dalam survey AECT di atas ada beberapa sekolah di Amrik yang memiliki Pusat Sumber Bleajar. salah satunya adalah West Hartford Public Schools yang memiliki Center for Instructional Media and Technology. Misi utamanya adalah menerapkan teknologi modern untuk menunjang efektifitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah negeri tersebut.